Pandawanews, Makassar—Dalam Rapat Pleno Terbuka yang digelar oleh KPU Kota Makassar pada Kamis malam (6/2/2025), Munafri Arifuddin (Appi) dan Aliyah Mustika Ilham resmi ditetapkan sebagai pemenang Pilwali Makassar 2024.
Namun, yang menarik perhatian publik adalah kehadiran sejumlah mantan camat yang pernah dicopot oleh Danny Pomanto saat menjabat Wali Kota Makassar, karena dianggap mendukung Appi dalam Pilwali 2018.
Kehadiran mereka dalam rapat pleno tersebut menjadi sorotan, karena sebelumnya, para camat yang dicopot ini sempat menjadi korban politik akibat dukungannya terhadap Appi.
Di antara mereka yang dicopot adalah Camat Panakkukng M Thahir Rasyid, Camat Wajo Ansar, Camat Bontoala Syamsul Bahri, Camat Rappocini Asminullah, Camat Tallo Zaina Takko, Camat Ujung Tanah Andi Unru, Camat Tamalanrea Kaharuddin, Camat Ujung Pandang Zulkifli Nanda, Camat Biringkanaya Andi Syahrum Makuradde, Camat Mariso Harun Rani, Camat Makassar M Ruly, Camat Sangkarrang Firnandar, dan Camat Tamalate Hasan Sulaiman.
Meskipun dicopot, dua camat, yakni Zulkifli Nanda dan Harun Rani, mendapatkan promosi kembali dari Danny Pomanto di posisi lain, yakni Zulkifli Nanda di BKKBN Makassar dan Harun Rani di Sekretariat DPRD Makassar.
Keputusan Danny Pomanto untuk mencopot para camat yang mendukung Appi pada 2018 sempat menjadi isu hangat di kalangan masyarakat.
Kini, dengan kemenangan Appi di Pilwali Makassar 2024, para mantan camat tersebut kembali muncul di depan publik, bahkan hadir di acara penetapan pemenang sebagai bentuk dukungan terhadap Appi.
Dalam pidatonya, Appi menyindir fenomena “pendukung instan” yang muncul setelah kemenangan dirinya.
Ia menyampaikan bahwa beberapa orang yang sebelumnya tidak terlihat mendukungnya tiba-tiba muncul, bahkan ada yang “cium tangan” padanya.
Sindiran tersebut langsung mendapat sambutan tawa dan tepuk tangan dari para hadirin yang memahami maksudnya.
Appi menegaskan bahwa kemenangannya bukan hasil kebetulan, melainkan buah dari kerja keras tim yang solid dan loyal, termasuk para mantan camat yang telah mendukungnya sejak awal.
“Kami punya orang-orang yang lebih baik, kami punya orang-orang yang kapabel, kami punya orang-orang pintar. Buktinya kami menang!” kata Appi.
Appi juga mengakui bahwa meski pernah kalah dalam Pilwali 2018, dirinya merasa sangat berbeda kali ini.
“Dulu, apa yang kami bicarakan tidak ada yang tepuk tangan. Tapi sekarang, walaupun sedikit melenceng, tetap ada tepuk tangan,” ujar Appi, mengingatkan pentingnya perjuangan yang tak kenal menyerah.
Dengan kemenangan ini, Appi berharap tim dan pendukungnya, termasuk para loyalis yang sempat dicopot, dapat menikmati euforia kemenangan ini tanpa diganggu.
“Biarkan mereka menikmati ini, karena mereka telah melalui perjalanan panjang yang penuh perjuangan,” tandasnya.**